I Timotius 4:11-16
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
- I Timotius 4:12
Saya acungi jempol untuk anak muda ini. Prestasi yang mengagumkan dan luar
biasa. Ingin tahu bagaimana seorang anak SMA menjalankan tugas sebagai seorang
wali kota? Tengoklah ke Hillsdale, Michigan. Sejak akhir November 2005, Michael
Sessions yang baru berusia 18 tahun secara resmi menjadi walikota. Kemenangannya
di pilihan wali kota ini menjadi berita fenomenal hingga USA Today sampai BBC
News meliputnya. Lebih hebat lagi, dana kampanyenya juga hanya 700 dollar AS
atau sekitar 7 juta rupiah. Sessions akan bekerja sebagai wali kota sepulangnya
dari belajar di sekolah. Hebat, bukan? *
Ketika membaca berita ini, saya langsung terpikir satu ayat, “Jangan
seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Surat yang ditulis Paulus kepada
Timotius ini digenapi dalam kehidupan Michael Sessions.
Jujur saja, sebagai anak muda kita terlalu sering diremehkan. Dicap sebagai
orang yang miskin pengalaman, belum tahu banyak, belum mencicipi pahitnya kehidupan
dan sudah menjadi stereotipe bahwa anak muda hanya bisa berhura-hura saja. Dengan
pandangan umum seperti ini, rasanya sangat mustahil bagi kita untuk mencapai
prestasi yang mengagumkan di usia muda kita. Kiranya semua pandangan umum ini
tidak mematikan semangat kita, sebaliknya marilah kita mengimani apa yang pernah
ditulis oleh Paulus kepada Timotius itu juga digenapi dalam kehidupan kita.
Saya sangat berharap bahwa kisah walikota termuda di dunia ini dibaca oleh seorang
anak muda untuk membangkitkan semangat mereka.
Lebih bersyukur lagi jika saya sedang berhadapan dengan pembaca yang sudah
dewasa. Kiranya tulisan ini bisa membuka wawasan kita bahwa seorang anak muda
bisa saja dipakai Tuhan dengan luar biasa, sekaligus menunjukkan prestasi yang
mengagumkan. Itu sebabnya jangan buru-buru meremehkan anak kita. Jangan buru-buru
menghakimi bahwa anak kita yang masih sangat muda tak akan bisa berbuat apa-apa.
Sungguh bijak kalau kita mau menuntun dan membimbing mereka, serta memberi kesempatan
kepada mereka untuk mencapai potensi diri yang maksimal. Percayalah, mereka
bisa seandainya dipercaya.
Yakinlah bahwa Tuhan bisa memakai seorang anak muda dengan luar biasa.
(Kwik - Harian Kompas, 30 Des 2005)