Saturday, February 25, 2012

Datanglah Kerajaan-MU





Ayat Mas: datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga (Matius 6:10)

                 Di dalam pergaulan sesehari, jawaban standar atas pertanyaan “apa kabar” adalah: “baik-baik saja” Jawaban ini sering muncul tanpa dipikir dan belum tentu menggambarkan ke adaan yang sebenarnya. Ini sudah menjadi basa-basi yang sangat umum sehingga artinya sudah tidak lagi dipedulikan. Demikian juga pada waktu kita mengucapkan Doa Bapa Kami. 

Sejauh mana kita memahami setiap kata yang ada di sana? 

Apakah kita menyadari setiap implikasi dari kata-kata tersebut? 

                 Kata “datanglah Kerajaan-Mu” misalnya. Kerajaan Allah berbeda dengan kerajaan atau pemerintahan ala dunia. Kerajaan Allah tidak bisa dibatasi teritori tertentu. Ia menembus batas negara, ras, dan budaya. Pertambahan penduduk nya bukan karena penaklukan melainkan karena pertobatan dan pembenaran. Perluasannya juga bukan karena kekuatan dan kekerasan prajurit melainkan karena kasih dan kedamaian yang dipancarkan warga nya. Ini adalah kerajaan yang senantiasa peduli de ngan perubah an hidup warganya. Kehidupan yang diwarnai de ngan ketunduk an kepada Sang Raja. Salah satu bentuk pengakuan akan ke-Raja- an Allah adalah mengizinkan kehendak-Nya berla ku atas kita (ayat 10).

                 Kalau kita adalah warga Kerajaan Allah yang sejati, maka seharusnya itulah kerinduan kita yang terdalam. Kita rindu melihat kehadiran dan pemerintahan Tuhan makin terwujud dalam lingkungan keluarga, komunitas, kota, bangsa, dan juga dalam hidup kita. Apa yang sudah kita perbuat untuk mewujudkannya? Mulailah dengan sujud berdoa: “Datanglah Kerajaan-Mu, “ lalu bangkit dan menjadi sarana perwujudan atas apa yang kita doakan. –PBS

Hargai Hidup



Bacaan: Kejadian 1:1-31
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarnya.- Kejadian 1:27

               Anda memiliki anak kecil? Ketika Anda mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dompet, anak Anda bisa menyebutkan lembaran kertas itu adalah uang. Meski tahu bahwa itu adalah uang, anak Anda belum tahu nilai dari uang itu. Jacli seandainya Anda memberikan satu lembar uang seratus ribu kepada anak kita itu,

kira-kira apa yang akan dilakukannya? 


              Jangan kaget kalau anak Anda tiba-tiba mengambil sebuah spidol dan mulai menggambar atau mencorat-coret di uang itu.Atau jangan heran kalau anak Anda akan segera melipat-lipat uang kertas itu layaknya kertas origami untuk dibuat mainan.

Mengapa anak Anda tidak bisa menghargai uang yang Anda berikan?

             Jawabannya sederhana, karena anak Anda belum tahu nilainya! Kita tidak akan pernah bisa menghargai sesuatu jika kita tidak tahu nilainya. Anak Anda tidak bisa menghargai uang yang Anda beri karena ia tidak tahu nilai uang itu. Menyedihkan memang, tapi inilah yang terjadi. Ada banyak orang Kristen tidak bisa menghargai hidupnya. Hidup yang hanya digunakan untuk segala sesuatu yang sia­sia. 


              Tubuh yang notabene adalah bait Allah justru akrab dengan alkohol atau bahkan narkotika dan obat bius. Memuaskan diri secara terus menerus dengan hal- hal yang berbau pornografi. Sementara beberapa orang lagi sengaja menghancurkan hidupnya sendiri dalam keputusasaan, rasa frustasi bahkan melakukan tindakan bunuh diri. Mengapa orang-orang ini tidak bisa menghargai hidupnya sendiri? Karena mereka belum tahu nilai hidup mereka! seandainya saja tahu bahwa sebenarnya mereka sangat berharga tentu mereka tidak akan melakukan kebodohan-kebodohan seperti itu. Hargai hidup kita karena kita sungguh memiliki nilai dan berharga!

Apa bukti kalau kita berharga? 


Pertama, kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah! Ini hal yang sangat luar biasa! 

Kedua, kita mengalami penebusan di dalam Kristus. Jika kita tidak berharga tentu Yesus ticlak perlu susah-susah turun ke dunia untuk menebus kita.


 Buat apa menebus sesuatu yang tidak berharga dengan sesuatu yang sangat mahal? 


Ketiga, kita berharga karena di dalam diri kita mengalir darah Kristus yang sangat mahal, ini terjadi karena Yesus menebus kita dengan darahNya sendiri yang harganya tak ternilai. 


Keempat, karena kita adalah anak-anak Allah, bahkan kita adalah anak Raja di atas segala raja! 


# Kesimpulannya, hargai hidup kita jarena kita sangat berharga.
Awali hari Anda dengan berkata, “Aku berharga di mata Tuhan.”. Lakukan hal ini terus menerus sampal terbentuk mental yang positif dalam hidup Anda!

(Kwik)