Sunday, February 26, 2012

salib


              
                Salib Yesus adalah satu untuk seluruh dunia. Yesus memikul salib sebagai bukti Allah memberi keselamatan kepada dunia. Sementara itu, salib kita berbeda-beda sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Meski berbeda-beda, tujuannya hanya satu yakni untuk mengikut Yesus. Ada orang yang salibnya adalah tekanan sosial yang menghalang-halanginya mengikut Yesus. Ada juga yang salibnya adalah keistimewaan yang diberikan oleh masyarakat kepada dirinya sehingga membuatnya terjebak dalam dilema untuk mengikuti kehendak masyarakat atau mengikut Yesus.
              
                Yesus mengingatkan Petrus dan murid-murid-Nya yang lain tentang dua hal: tentang salib Yesus dan tentang salib murid-murid Yesus. Salib Yesus adalah demi keselamatan dunia. Yesus akan menanggung banyak penderitaan, ditolak, dan dibunuh, lalu bangkit. Yesus rela memikul salib-Nya karena Dia tahu tujuan hidup-Nya. Sementara itu, salib murid-murid Yesus adalah karena mengikut Yesus. Mereka bahkan mungkin saja sampai kehilangan nyawa. Untuk itu, mereka butuh keberanian untuk menyangkal diri dan memikul salib. Juga, keberanian untuk kehilangan nyawa serta keberanian menjadi saksi Kristus sampai dengan akhir hayat.

Apakah salib Anda saat ini? 

              Jangan keliru, salib datang dari pihak luar, bukan sebagai akibat perbuatan jahat kita. Kejahatan orang lain menjadi beban penderitaan bagi kita dalam kita mengikut Tuhan Yesus. Namun, bukan berarti salib harus ditolak. Allah menghendaki Anda memikul salib Anda justru agar orang-orang jahat tunduk di bawah salib Kristus dan mendapatkan keselamatan dari-Nya. Salib Anda bisa berupa kemiskinan yang ditimbulkan oleh sistem dari penguasa yang opresif. Bisa juga berupa perlakuan diskriminatif, dan berbagai aniaya lainnya karena mengikut Kristus. Yang penting adalah bagaimana Anda menyikapinya. Jadikan salib Anda sebagai bukti kasih Kristus kepada orang yang ’menyalibkan’ Anda. Pikul salib Anda dengan segenap hati Anda sambil senantiasa mengingat bahwa di ujung hidup Anda ada mahkota kebenaran menanti  (2Tim. 4:8).

Saturday, February 25, 2012

Datanglah Kerajaan-MU





Ayat Mas: datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga (Matius 6:10)

                 Di dalam pergaulan sesehari, jawaban standar atas pertanyaan “apa kabar” adalah: “baik-baik saja” Jawaban ini sering muncul tanpa dipikir dan belum tentu menggambarkan ke adaan yang sebenarnya. Ini sudah menjadi basa-basi yang sangat umum sehingga artinya sudah tidak lagi dipedulikan. Demikian juga pada waktu kita mengucapkan Doa Bapa Kami. 

Sejauh mana kita memahami setiap kata yang ada di sana? 

Apakah kita menyadari setiap implikasi dari kata-kata tersebut? 

                 Kata “datanglah Kerajaan-Mu” misalnya. Kerajaan Allah berbeda dengan kerajaan atau pemerintahan ala dunia. Kerajaan Allah tidak bisa dibatasi teritori tertentu. Ia menembus batas negara, ras, dan budaya. Pertambahan penduduk nya bukan karena penaklukan melainkan karena pertobatan dan pembenaran. Perluasannya juga bukan karena kekuatan dan kekerasan prajurit melainkan karena kasih dan kedamaian yang dipancarkan warga nya. Ini adalah kerajaan yang senantiasa peduli de ngan perubah an hidup warganya. Kehidupan yang diwarnai de ngan ketunduk an kepada Sang Raja. Salah satu bentuk pengakuan akan ke-Raja- an Allah adalah mengizinkan kehendak-Nya berla ku atas kita (ayat 10).

                 Kalau kita adalah warga Kerajaan Allah yang sejati, maka seharusnya itulah kerinduan kita yang terdalam. Kita rindu melihat kehadiran dan pemerintahan Tuhan makin terwujud dalam lingkungan keluarga, komunitas, kota, bangsa, dan juga dalam hidup kita. Apa yang sudah kita perbuat untuk mewujudkannya? Mulailah dengan sujud berdoa: “Datanglah Kerajaan-Mu, “ lalu bangkit dan menjadi sarana perwujudan atas apa yang kita doakan. –PBS

Hargai Hidup



Bacaan: Kejadian 1:1-31
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarnya.- Kejadian 1:27

               Anda memiliki anak kecil? Ketika Anda mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dompet, anak Anda bisa menyebutkan lembaran kertas itu adalah uang. Meski tahu bahwa itu adalah uang, anak Anda belum tahu nilai dari uang itu. Jacli seandainya Anda memberikan satu lembar uang seratus ribu kepada anak kita itu,

kira-kira apa yang akan dilakukannya? 


              Jangan kaget kalau anak Anda tiba-tiba mengambil sebuah spidol dan mulai menggambar atau mencorat-coret di uang itu.Atau jangan heran kalau anak Anda akan segera melipat-lipat uang kertas itu layaknya kertas origami untuk dibuat mainan.

Mengapa anak Anda tidak bisa menghargai uang yang Anda berikan?

             Jawabannya sederhana, karena anak Anda belum tahu nilainya! Kita tidak akan pernah bisa menghargai sesuatu jika kita tidak tahu nilainya. Anak Anda tidak bisa menghargai uang yang Anda beri karena ia tidak tahu nilai uang itu. Menyedihkan memang, tapi inilah yang terjadi. Ada banyak orang Kristen tidak bisa menghargai hidupnya. Hidup yang hanya digunakan untuk segala sesuatu yang sia­sia. 


              Tubuh yang notabene adalah bait Allah justru akrab dengan alkohol atau bahkan narkotika dan obat bius. Memuaskan diri secara terus menerus dengan hal- hal yang berbau pornografi. Sementara beberapa orang lagi sengaja menghancurkan hidupnya sendiri dalam keputusasaan, rasa frustasi bahkan melakukan tindakan bunuh diri. Mengapa orang-orang ini tidak bisa menghargai hidupnya sendiri? Karena mereka belum tahu nilai hidup mereka! seandainya saja tahu bahwa sebenarnya mereka sangat berharga tentu mereka tidak akan melakukan kebodohan-kebodohan seperti itu. Hargai hidup kita karena kita sungguh memiliki nilai dan berharga!

Apa bukti kalau kita berharga? 


Pertama, kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah! Ini hal yang sangat luar biasa! 

Kedua, kita mengalami penebusan di dalam Kristus. Jika kita tidak berharga tentu Yesus ticlak perlu susah-susah turun ke dunia untuk menebus kita.


 Buat apa menebus sesuatu yang tidak berharga dengan sesuatu yang sangat mahal? 


Ketiga, kita berharga karena di dalam diri kita mengalir darah Kristus yang sangat mahal, ini terjadi karena Yesus menebus kita dengan darahNya sendiri yang harganya tak ternilai. 


Keempat, karena kita adalah anak-anak Allah, bahkan kita adalah anak Raja di atas segala raja! 


# Kesimpulannya, hargai hidup kita jarena kita sangat berharga.
Awali hari Anda dengan berkata, “Aku berharga di mata Tuhan.”. Lakukan hal ini terus menerus sampal terbentuk mental yang positif dalam hidup Anda!

(Kwik)

Friday, February 24, 2012

Merayakan Kasih?



Baca: 1 Yohanes 4:7-21
Ayat Mas: Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah (1 Yohanes 4:7)

masih dibulana februari belum terlambat atau belum kadaluarso kalu kita membahas mengenai perayaan hari valentin

sebenarnya apa sich hari valentin??? 
perlukah hari tersebut  di rayakan?? 

              Asosiasi kartu ucapan AS memperkirakan satu miliar kartu Valentine dikirim tiap tahun di seluruh dunia. Hanya Natal yang menandingi-nya. Tahukah Anda bahwa 14 Februari sebenarnya sudah dihapus dari kalender gerejawi? Ini karena latar belakang sejarahnya sangat diragukan.

                Kemungkinan perayaan ini berkaitan dengan Lupercalia, festival kesuburan dengan ritual penghormatan dewa-dewi dan lotere pasangan lawan jenis. Identitas St. Valentinus yang nama nya dipakai untuk perayaan ini juga ku rang jelas. Pastur dari Roma, uskup dari Terni, atau martir di Afrika?

               14 Februari adalah tanggal kematian mereka sebagai martir. Jauh dari konotasi cinta romantis.Hiruk pikuk perayaan bisa jadi justru membuat kasih makin dangkal dimaknai. Padahal, kasih adalah hal yang esensial dalam iman kristiani. Firman Tuhan menyatakannya dengan ringkas dan gamblang:
               
               Allah adalah kasih; kasih berasal dari Allah (ayat 7-8). Jadi, bagi anak-anak Allah, kasih semestinya merupakan identitas keluarga. Dari bacaan Alkitab hari ini kita mendapati bahwa kasih diperintahkan, diteladankan, disempurnakan oleh Allah bagi kita (ayat 11, 17).Kasih dimungkinkan melalui pengalaman kita menerima kasih Allah (ayat 10, 19) dan ditumbuhkan melalui pengenalan kita akan Dia (ayat 16-18).

               Kekristenan tanpa kasih adalah sebuah omong kosong. Hari ini, mintalah Tuhan menyelidiki hati kita: Bagaimana kasih saya kepada Allah? Kepada sesama? Dunia membutuhkan dan menanti kan anak-anak Allah mencerminkan dan menceritakan tentang kasih-Nya yang mulia. Pertumbuhan kita dalam kasih merupakan tanda bahwa kita tinggal di dalam Allah.
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya (1 Yohanes 5:3)

Thursday, February 23, 2012

Gambar Diri


Bacaan: Ibrani 11:31, Matius 1:1-17

                 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa…- Ibrani 11:31
Sebuah puzzle yang berantakan! Tak membentuk gambar, kecuali hanya potongan yang berserakan di sang sini. Benar-benar kacau. Tak sedap untuk dipandang dan bukan hal yang membanggakan seandainya puzzle itu dipajang. Sejujurnya, itulah hidup kita! Latar belakang kita tidaklah baik untuk diceritakan. Kita mungkin berasal dari keluarga broken-home. Masa lalu kita suram, sungguh memalukan untuk diingat. Kita punya sederet kebiasaan buruk yang akan membuat risih telinga yang mendengarnya. Tiap hari kita mengkonsumsi alkohol, terlibat dengan obat bius dan kecanduan berat akan hal-hal yang berbau pornografi! Belum lagi predikat sebagai preman atau cap “sampah” terlanjur melekat kuat di dalam diri kita!

                    Seperti menyatukan kembali potongan puzzle yang berserakan, maka kita pun rindu gambar diri kita dipulihkan. Namun terbersit juga rasa putus asa sebab
bagaimana mungkin kita bisa dipulihkan dari masa lalu yang sedemikian suram dan parah? Yang berjuang untuk pemulihan gambar diri bukanlah Anda seorang. Ribuan tahun yang lalu seorang perempuan yang terlanjur mendapat predikat “perempuan sundal” juga mengalami hal yang sama dengan kita, namun nyatanya ia benar-benar dipulihkan. Namanya Rahab! Meski pernah jadi perempuan sundal bukan berarti gambar dirinya tak bisa dipulihkan, sebab nyatanya kita akan menjumpai namanya lagi dalam silsilah keluarga Tuhan Yesus! Apalagi melihat kenyataan bahwa namanya disejajarkan dengan pahlawan iman, seperti yang dicatat dalam Ibrani 11.

                     Gambar diri yang rusak bisa dipulihkan, selama kita punya kerendahan hati untuk minta ampun kepada Tuhan dan mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh. Tidak peduli sehitam apapun lembaran hidup kita yang lama, yang pasti di dalam Kristus selalu ada pengampunan dan pemulihan. Sudah terlanjur memiliki kebiasaan buruk? Tidak ada manusia yang tidak dapat diubah oleh Tuhan. Siapa bilang watak buruk tidak bisa diubah? Asalkan kita memiliki kemauan untuk berubah, maka Tuhan juga akan mengubah hidup kita.
Puzzle itu memang berantakan dan tak beraturan. Tapi jangan terburu-buru menyudahi cerita ini. Sebuah tangan dengan lembut memungut potongan demi
potongan lalu mulai menyusun dan memulihkannya dan luar biasa, terlihat Sebuah gambar yang indah …

Di sela waktu senggang Anda, mainlah puzzle! Seperti itulah Tuhan memulihkan gambar diri kita!

(Kwik) renungan-spirit

Tuesday, February 21, 2012

Firman Tuhan


Posted: 21 Feb 2012 03:00 PM PST
Bacaan: 11 Timotius 3:16; Wahyu 3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;sebab itu relakanlab batimu dan bertobatlah!- Wahyu 3:19
Seorang gadis yang telah lama mendambakan seorang jodoh suatu hari berdoa kepada Tuhan. Dengan cara yang cukup lucu ia berharap agar Tuhan memberikan tanda melalui Firman Tuhan. Maka ia membuka Alkitab secara acak dan menunjuk salah satu pasal dengan telunjuknya. Hup! Ternyata pasal yang diitemukannya adalah Yesaya 52:13-53:12. Dengan berdebar ia membaca judulnya : Hamba Tuhan yang menderita. Wah, apakah mungkin jodohnya nanti adalah seorang hamba Tuhan? Ketika ia meneruskan membaca dan sampai pada ayat 14 yang berbunyi… begitu buruk rupanya, ia mengerutkan kening dan mulai ragu-ragu. Namun diteruskannya membaca hingga ke pasal 53 :2 lalu ditutupnya Alkitabnya sa be rkata, “Ah, ini pasti salah gara-gara aku sembarangan saja asal tunjuk ayat.”
Anda mungkin mentertawakan gadis itu, namun sebenarnya kadang-kadang pun seperti dia. Pada saat kita mendapatkan ayat Firman Tuhan yang berisi janji­janji berkat atau kata-kata yang menguatkan, kita segera “mengaminkannya” dengan mantap. Tapi sayangnya bila kata-kata dalam ayat itu kurang menyenangkan hati, kita seringkali mengabaikannya atau malahan menganggapnya tidak ditujukan untuk diri kita. Bila demikian sikap hati kita, bagaimana Tuhan bisa berbicara kepada kita dan bagaimana hidup kita bisa berkenan di hati-Nya?
Andaikan orang tua kita hanya bisa memuji segala perbuatan kita sejak kecil tanpa memberikan koreksi atau teguran bahkan hajaran untuk kesalahan kita, dapat
dipastikan kita akan tumbuh menjadi orang yang ‘kurang ajar’ dan amoral. Demikian jugalah yang akan terjadi bila kita tidak mau menerima nasihat atau
teguran keras dari Tuhan melalui Firman-Nya. Selama kita masih hidup di dunia ini kita masih memerlukan didikan dan tegoran Firman Tuhan agar kelak saat kita
bertatap muka dengan-Nya, hidup kita menjadi sempurna di mata-Nya.
Segala yang dilakukan Tuhan atas hidup kita adalah untuk kebaikan diri kita. Tuhan tidak mungkin rela membiarkan kita berjalan ke arah yang salah dan
akhirnya jatuh ke dalam lobang. Itulah sebabnya dengan segala cara Ia membentuk kita untuk mentaati Firman-Nya. Oleh karena itu bila Anda menerima tegoran dari Tuhan melalui orang lain, ayat-ayat Firman Tuhan, atau keadaan yang menyesakkan dalam hidup kita, segeralah tanggapi tegoran itu dengan sebuah pertobatan.
(TMS) renungan-spirit

Wednesday, February 15, 2012

jangan hanya melakukan apa yang anda cintai tetapi juga cintailah apa yang anda lakukan


Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.- Kolose 3:23
Masih di bulan february, bulan yang penuh kasih bagi sebagian orang yang merayakan ahari valentin yang diperingati pada tanggal 14 februari,

Apakah Anda termasuk salah satu orang yang merayakan Hari Valentin??
Apa saja yang anda lakukan di bulan yang penuh kasih sayang ini, ??
Apakah anda melakukan apa yang anda cintai,mencintai apa yang kita lakukan atau dua2nya?

Antara melakukan apa yang kita cintai dengan mencintai apa yang kita lakukan, tentu berbeda, Kita terbiasa untuk melakukan apa yang kita cintai,
sebaliknya kita begitu sulit untuk mencintai apa yang kita lakukan.

Melakukan apa yang kita cintai tentu bukan hal yang sukar untuk dilakukan. Misalnya saja Anda sangat hobi memancing, maka untuk pergi mancing tentu bukan hal yang sulit bukan? Atau Anda sangat hobi memasak, maka ketika saya berkunjung ke rumah Anda untuk dibuatkan masakan, Anda pasti akan melakukannya dengan senang hati.
Kadang kita harus berhadapan dengan sesuatu yang belum tentu kita suka. Kita harus bekerja dalam sebuah bidang yang tak kita suka. Kita harus melakukan banyak kegiatan yang sebenarnya cukup menyebalkan bagi kita, tapi mau tidak mau harus kita lakukan.

Dalam dunia rohani kita juga akan diperhadapkan hal ini. Kita diberi kepercayaan untuk melayani Tuhan, hanya sayang jenis pelayanan yang dipercayakan kepada kita bukanlah seperti yang kita inginkan. Kita ingin tampil di depan mimbar, tapi kita justru diperintahkan untuk tampil di depan pintu sebagai penerima tamu. Kita ingin pelayanan khotbah, tapi pemimpin rohani justru menempatkan kita dalam bidang pelayanan yang sederhana seperti mengatur kursi, mengedarkan kantong kolekte atau melakukan hal-hal lain yang kita anggap sangat remeh.

Bukankah situasi-situasi seperti ini sering kita alami?
Lalu apa yang harusnya kita lakukan?

Tak hanya melakukan apa yang kita cintai, tapi juga mencintai apa yang kita lakukan. Kalau kita belajar mencintai setiap pekerjaan atau hal apapun yang harus kita lakukan, maka kegiatan itu tak lagi menjengkelkan kita, sebaliknya lambat atau cepat kita akan menemukan kepuasan dari apa yang kita lakukan itu. Apa enaknya terlibat pelayanan sebagai penerima tamu? Ah, hanya buat gigi kering dan mulut kram saja karena terus-terusan memaksa diri untuk tersenyum. Tapi cobalah untuk mencintai pelayanan ini maka kita akan sangat menikmati saat melihat pancaran jemaat yang bersemangat saat kita jabat tangannya dengan erat. Intinya, lakukan semua hal yang kita lakukan dengan cinta. Pupuk dan peliharalah itu. Maka kita akan melihat indahnya keluarga, pekerjaan, gereja, pelayanan dan segala sesuatu yang telah kita lakukan.
Berjanjilah untuk memulai aktifitas sepanjang hari ini dengan cinta. Belajar mencintai semua hal yang akan kita kerjakan sepanjang hari ini.


_sie cho_

Thursday, February 2, 2012

Power of love


Tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.- Kejadian 29:20
Kejadian 29:1-30

        Bulan februari merupakan moment penuh cinta karena pada tanggal 14februari diperingati sebagai hari kasih sayang, ngomong-ngomong soal cinta ada cerita menarik tentang kekuatan cinta
        Rumah sakit di Amerika pernah melakukan eksperimen yang cukup menarik. Sekelompok bayi dibelai selama sepuluh menit selama tiga kali sehari. Satu kelompok bayi yang lain tidak pernah mendapatkan belaian. Selang beberapa hari kemudian, ternyata berat badan bayi yang mendapatkan belaian menjadi dua kali berat badan bayi dalam kelompok yang tidak pernah dibelai. Faktanya, tanpa cinta bayi tidak akan tumbuh dengan sehat.
        Kekuatan cinta sungguh luar biasa. Seperti itu juga jika kita mempratekkan kekuatan cinta terhadap pekerjaan/pelajaran yang sedang kita geluti. Sebagaimana tanpa cinta bayi tidak akan tumbuh dengan sehat, tanpa cinta pekerjaan/studi kita juga tidak akan pernah berkembang.
       Saya tahu rasanya jatuh cinta, karena saya mengalaminya saat pacaran dulu. Saya jadi sedemikain kreatif dalam mengekspresikan cinta. Saya begitu bersemangat dan sedemikian antusias pada saat kencan. Ketika mengalami masalah, saya tidak gampang menyerah. Itulah kekuatan cinta yang saya rasakan.
      Saya bisa bayangkan betapa efektifnya pekerjaan/pelajaran yang sedang kita geluti, kalau kita mengerjakannya dengan penuh cinta. cobalah amati mereka yang bekerja dengan penuh cinta, lalu bandingkan mereka yang bekerja tanpa rasa cinta sama sekali. Hasilnya akan jelas berbeda.
Bagaimana dengan Anda?
Apakah hari ini anda justru terjebak dengan rutinitas kesibukan yang membosankan?
#Munculkan kembali rasa cinta kita terhadap kesibukan kita sehingga kita kembali bergairah dalam melakukan kesibukan kita hari ini.
#Setiap pekerjaan atau pelajaran akan menjadi efektif dan maksimal jika dikerjakan dengan penuh cinta.

_sie cho_